Kerja Hybrid atau Kembali Masuk Kantor, Pilih Mana?- Mengajak karyawan kembali work from office (WFO) tentu tidak mudah di masa pendemi ini, sebab mereka memiliki preferensi masing-masing. Ada perusahaan yang menetapkan kerja hybrid, ada yang mewajibkan ngantor lagi, bahkan ada yang mendesain ulang cara kerja di perusahaan.

Sebagai pembuat kebijakan atau manajemen perusahaan, Anda perlu mengambil keputusan di tengah kondisi ketidakpastian ini. Apakah ingin menerapkan kerja hybrid atau kembali ke kantor (WFO)? 

Masing-masing pola kerja pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, maka sebelum menentukan cara kerja mana yang akan Anda pilih, simak ulasan berikut.

Baca Juga: Software Absensi Online, Solusi Tepat Pantau Jam Kerja Karyawan

Kelebihan WFO

  • Komunikasi lebih efektif

WFO dapat meminimalisir terjadinya miskomunikasi, karena komunikasi secara langsung lebih mudah ditangkap dengan jelas oleh karyawan. Terlebih apabila Anda hendak menggelar aktivitas seperti pengarahan, workshop ataupun meeting, lebih mudah dilakukan di kantor.

  • Menjaga produktivitas kerja

Kerja di kantor mencegah karyawan Anda teralih fokus akibat distraksi-distraksi di rumah. Ritme kerja cenderung stabil karena adanya jam kerja karyawan, sehingga mereka terdorong memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan.

  • Meningkatkan rasa persatuan

Kehadiran di kantor memanfaatkan pertemuan ā€œacakā€ yang memungkinkan karyawan mendapatkan informasi yang berbeda guna mendorong inovasi. Ini berpengaruh terhadap kesatuan perusahaan dan keharmonisan hubungan antarkaryawan. Mereka saling menularkan tujuan dan tentu berdampak positif terhadap perusahaan.

Kekurangan WFO

Kekurangan sistem kerja WFO
Kekurangan Work From Office | Hadirr

  • Menambah biaya pengeluaran

Tak dipungkiri, WFO memengaruhi budget operasional perusahaan seperti biaya sewa kantor, tagihan listrik dan internet, perangkat keras hingga ATK.

  • Berisiko menurunkan kreativitas

Selalu terikat dengan jam kantor membuat karyawan Anda cenderung stres karena tekanan saat dipantau secara langsung, belum lagi jika lingkungan kerja kurang kondusif. Kecemasan itu membuat kreativitas mereka rentan terhambat.

Baca Juga: Poin Penting Sistem Kerja 4 Hari Seminggu bagi Perusahaan

Kelebihan Kerja Hybrid

Pola kerja hybrid sekilas terlihat seperti jalan tengah antara kemauan pengusaha untuk WFO dan karyawan yang senang WFH. Mari cek kelebihannya :

  • Hubungan yang lebih baik dengan manajemen

Riset yang dilakukan ADP Research Institute menunjukkan bahwa karyawan hybrid memiliki pandangan lebih positif terhadap manajer mereka dibandingkan karyawan remote dan WFO. Hybrid office model dapat memudahkan transisi dari pola kerja pandemi ke rutinitas yang lebih normal.

  • Menghemat biaya

Karena karyawan tidak harus selalu datang ke kantor, Anda akan lebih hemat budget, terlebih jika Anda baru membangun bisnis kecil dan belum punya kantor sendiri. Biaya tagihan dan pengadaan sarana bisa dihemat dan dialokasikan untuk fokus lain.

  • Meningkatnya work-life balance

Kesempatan bekerja dari rumah membuat karyawan lebih sejahtera dan memiliki keseimbangan kehidupan kerja. Mereka cenderung terdorong lebih produktif dan kreatif, sebab terhindar dari tekanan saat diawasi langsung Anda masih bisa memantau mereka dengan kebijakan masuk kantor pada hari tertentu, agar karyawan tidak jenuh.

Kekurangan Kerja Hybrid

Kekurangan sistem kerja hybrid
Kekurangan Hybrid | Hadirr

  • Terkendalanya komunikasi

Meski Anda berusaha menduplikasi pengalaman komunikasi langsung saat mengadakan pertemuan virtual, nyatanya masih jauh dari sempurna. Apalagi jika pertemuan hybrid, diselenggarakan langsung dan virtual bersamaan. Media komunikasi yang tidak sama ini menyebabkan informasi rentan tidak diterima dengan baik oleh karyawan.

  • Kurangnya pengawasan karyawan

Jadwal masuk kantor yang berbeda antara karyawan dan atasannya menimbulkan tantangan baru yang berisiko merusak skema kerja. Karyawan cenderung bekerja saat diawasi atasannya di kantor. Jika sistem hybrid diberlakukan berbeda-beda hari tiap karyawan, tentu ada hari yang dilewatkan dengan tidak produktif.

  • Perlu didukung teknologiĀ 

Jika Anda belum mempunyai infrastruktur teknologi yang kuat untuk mengelola hybrid working, maka pola kerja ini mungkin tidak cocok untuk Anda. Karena pengawasan akan rumit dilakukan tanpa teknologi, efeknya justru merugikan perusahaan.

Dalam memilih yang terbaik, Anda bisa fokus terhadap dua hal : transisi dan fleksibilitas. Saat ini merupakan masa peralihan pasca pandemi, butuh waktu beralih secara bertahap untuk kembali pada ritme yang Anda inginkan agar karyawan fokus pada pekerjaan.

Pilihlah sistem kerja yang lebih fleksibel, namun pastikan Anda telah mempertimbangkan terkait : kesehatan dan keselamatan kerja, jenis pekerjaan, gaya komunikasi, prioritas karyawan, data produktivitas dan peraturan tambahan terkait lembur karyawan serta kemajuan karir karyawan.

cta kerja hybrid

Baca Juga: Bagaimana Perhitungan Jam Kerja yang Berlaku di Indonesia?

Aplikasi Pendukung Kerja Hybrid, Praktis dan Akurat!

Aplikasi pendukung kerja hybrid
Aplikasi HRIS Online | Hadirr

Untuk permasalahan teknologi, tidak akan rumit menerapkan berbagai sistem kerja, terlebih hybrid working, dengan Hadirr dan Gadjian.

Hadirr akan membantu pekerjaan administrasi seperti presensi online, pengaturan shift kerja karyawan, pembagian tugas dan kolaborasi jarak jauh hingga pemantauan kunjungan kerja karyawan. 

Aplikasi Absensi Online Hadirr

Anda juga bisa menikmati otomatisasi penggajian dengan fitur menarik aplikasi payroll Gadjian, seperti perhitungan gaji online, pembuatan slip gaji otomatis, dan analisis data produktivitas karyawan. Yuk, langsung coba secara gratis sekarang juga!

Coba Gadjian Sekarang

Writer: YRA

author_hadirr_yosie
Yosie Rizkha A.
Content Writer at Fast-8 Group

Freelance content writer on HR and people management topics.