Tips Praktis Emotional Marketing

Tips Praktis Emotional Marketing

Emotional marketing adalah strategi pemasaran yang dirancang untuk memicu respons emosional tertentu dari audiens. Tujuannya agar mereka lebih terhubung dengan brand kamu, mengingatnya lebih lama, dan pada akhirnya, terdorong untuk membeli atau loyal. Disadari atau tidak, emosi punya kekuatan besar dalam pengambilan keputusan, dan terkadang melebihi logika.

Inilah yang dipakai oleh brand besar untuk terus membuat pelanggan terhubung secara emosional dengan produk mereka melalui iklan. Contohnya iklan operator seluler yang menonjolkan momen video call dengan keluarga di kampung halaman saat hari raya. Mereka tidak hanya menjual pulsa dan kuota data, tapi juga emosi kehangatan keluarga, kebersamaan, dan kerinduan. 

Kalau kamu bisa menyentuh emosi mereka seperti itu, pelanggan akan “jatuh hati” dengan brand kamu. Di situlah loyalitas pelanggan akan terbentuk. 

Artikel ini akan kasih kamu tips praktis emotional marketing untuk menaikkan merek kamu agar menonjol di mata pelanggan. Ini dia caranya:

1. Tentukan emosi yang ingin kamu bangkitkan

tugas sales marketing

Dalam emotional marketing, menentukan perasaan apa yang ingin disentuh adalah hal penting. Apakah kamu ingin pelanggan gembira, sedih (empati), atau membangkitkan kenangan. Setiap emosi punya kekuatan sendiri untuk mendorong tindakan, contohnya:

  • Joy — membuat konsumen merasa senang, optimis, terhibur, dan gembira.
  • Inspiration — membuat orang bersemangat, terinspirasi, atau termotivasi.
  • Trust — menunjukkan kejujuran dan keandalan merek.
  • Nostalgia — membawa konsumen ke kenangan masa lalu yang indah.
  • Empathy — mengajak konsumen peduli pada sesuatu hal, misalnya isu sosial, keberagaman, dan lingkungan.
  • Safety — menawarkan keamanan dan perlindungan.
  • Fear — mencegah atau mengantisipasi sesuatu yang ditakuti banyak orang.

Pilihlah emosi yang paling relevan dengan produk atau layanan bisnismu, dan juga sejalan dengan nilai-nilai inti brand kamu. 

Misalnya, brand asuransi sering menonjolkan rasa aman dan perlindungan keluarga, karena memang produknya berhubungan dengan jaminan atas risiko. Atau brand skincare yang menggugah empati dan membawa nilai inklusivitas dengan menyorot kecantikan otentik wanita dari berbagai bentuk dan ukuran tubuh, warna kulit, usia, dan cerita hidup mereka.

Contoh lainnya adalah Iklan Google “Loretta” Super Bowl yang sangat menyentuh — teknologi menjadi alat untuk menjaga kenangan hidup selamanya. Seorang pria lanjut usia menggunakan Google Assistant untuk mengingat kenangan tentang istrinya yang sudah meninggal. 

Baca juga: 5 Tips Sukses Referral Marketing

2. Brand storytelling: bangun narasi yang kuat

Manusia menyukai cerita. Sejak zaman dulu, cerita adalah cara kita belajar, mengingat, dan merasakan. Dalam emotional marketing, storytelling adalah alat paling ampuh. Jangan cuma jual produk, tapi jual juga pengalaman, perjuangan, atau impian yang bisa diceritakan.

Ciptakan narasi yang punya awal, konflik, dan resolusi. Ceritakan bagaimana produk kamu bisa menyelesaikan masalah, atau bagaimana ia membuat hidup seseorang jadi lebih baik. Kisah brand yang otentik akan jauh lebih melekat di benak pelanggan dibanding daftar fitur yang panjang.

Brand storytelling juga bertujuan untuk membangun karakter merek. Nggak perlu harus cerita yang rumit dan panjang. Kadang, masalah sederhana bisa menjadi inspirasi cerita.

Mungkin kamu tahu ada iklan teh celup dengan ide sederhana tapi sangat kuat narasinya — teh menghilangkan hambatan komunikasi. Minum teh sebelum mulai ngobrol bisa bikin rileks, suasana jadi nyaman, bicara nggak pakai tensi tinggi, saling memahami, dan komunikasi lancar.

3. Gunakan konten visual emotional marketing

Emotional marketing, salah satu cara marketing yang banyak dipakai

Teknik visual marketing cukup ampuh, sebab mata dan telinga adalah pintu masuk ke hati. Konten visual punya kekuatan luar biasa untuk membangkitkan emosi. Gambar, video, musik, bahkan pilihan warna dan font bisa memengaruhi perasaan seseorang secara instan.

Gunakan visual yang kuat dan relevan. Misalnya, warna hangat untuk produk makanan yang nyaman, atau warna cerah untuk brand yang ceria. Musik latar di iklan juga sangat penting. Melodi yang pas bisa membuat mood iklan jadi haru, semangat, atau penuh tawa.

Contohnya, brand sport apparel memvisualkan atlet yang berlatih keras dan membangun semangat pantang menyerah. Namun ada momen mereka hampir jatuh kehilangan mental di saat-saat penting pertandingan atau perlombaan, lalu berhasil bangkit kembali untuk menang.

Baca juga: 7 Cara Membuat Timeline Project dan Contohnya

4. Melibatkan pelanggan menjadi bagian dari cerita

Pelanggan juga bisa dilibatkan langsung dalam kampanye emotional marketing agar merasa jadi bagian dari brand kamu, bukan cuma objek iklan. Ajak mereka berpartisipasi, berinteraksi, dan berbagi pengalaman mereka sendiri. Ini akan memperkuat ikatan emosional.

Kamu bisa mengadakan kontes cerita, meminta user-generated content, atau membuat aktivitas yang melibatkan peran mereka langsung. Ketika pelanggan merasa suara mereka didengar dan kontribusi mereka dihargai, mereka akan merasa memiliki brand kamu. Ini akan membangun engagement atau keterlibatan pelanggan yang lebih dalam.

Misalnya, sebuah brand outdoor gear mengundang para pecinta alam dan relawan dalam kampanye Mountain Clean-up di beberapa gunung. Acara ini memadukan kegiatan hiking dan aksi peduli lingkungan dengan membersihkan semua sampah di puncak dan sepanjang jalur pendakian.

5. Manfaatkan momen penting untuk emotional marketing

Ada banyak momen dalam setahun yang punya makna emosional kuat, misalnya Lebaran, Natal, Hari Ibu, atau bahkan hari kemerdekaan. Momen-momen ini adalah kesempatan emas untuk meluncurkan kampanye emotional marketing yang menyentuh hati.

Buat konten yang relevan dengan nilai-nilai di balik perayaan tersebut. Tampilkan kehangatan keluarga, semangat kebersamaan, atau rasa syukur. Ini akan membuat brand kamu terasa lebih manusiawi dan dekat dengan kehidupan sehari-hari pelanggan. Kampanye marketing yang tepat waktu akan meninggalkan kesan mendalam.

Contoh paling gampang adalah momen hari raya, brand biskuit bisa menampilkan iklan reuni keluarga yang hangat, dengan biskuit mereka sebagai bagian dari momen kebersamaan. Pesannya adalah kehangatan keluarga, bukan cuma sekadar snack.

6. Tawarkan solusi emosional, bukan sekadar fungsional

Aplikasi Absensi Online dalam Lingkungan Kerja | Hadirr

Setiap produk punya fungsi dasar. Misalnya, kopi sebagai minuman di pagi hari dan skincare untuk merawat kulit. Tapi, selain itu ada efek emosional dari kedua produk tersebut. 

Kopi bisa menjadi moodbooster dan teman “me time” yang membuat orang lebih siap menghadapi hari. Sedangkan skincare bisa mendorong kepercayaan diri dan kekuatan wanita untuk berani tampil.

Jadi, fokus pada efek emosional dari produk kamu. Sebab, pelanggan tidak hanya membeli fitur dari produk, tetapi juga perasaan positif, ketenangan pikiran, kebahagiaan, atau energi yang bisa didapatkan dari produk. 

7. Konsistensi dalam karakter dan pesan emosional

Emotional marketing yang sukses butuh konsistensi. Pesan emosional yang kamu sampaikan harus selaras di semua kanal dan setiap interaksi dengan brand kamu.

Jaga konsistensi merek dalam setiap kampanye, desain, hingga customer service. Ini membangun identitas emosional merek yang kuat di benak konsumen. Ketika pesanmu konsisten, brand kamu akan lebih mudah dikenali dan lebih dipercaya.

Misalnya, brand kopi yang selalu mengusung tema kehangatan dan persahabatan dalam iklannya, juga memastikan kedai kopinya punya suasana yang nyaman dan ramah, serta pelayanan yang hangat. Semua, harus konsisten.

8. Manfaatkan data

Meskipun ini tentang emosi, data tetap jadi fondasi. Kamu perlu menganalisis respons pelanggan terhadap berbagai kampanye. Misalnya, emosi apa yang paling memicu interaksi? Atau, storytelling mana yang paling beresonansi dan dikenal pelanggan? 

Data akan memberimu insight berharga, sehingga kamu juga bisa melakukan personalisasi emosional. Kirim pesan yang menyentuh emosi tertentu ke segmen pelanggan yang paling responsif terhadap emosi itu. Ini akan membuat kampanye marketing jauh lebih efektif dan tepat sasaran.

Baca juga: Hak Lembur Manajer sesuai Aturan UU

9. Emotional marketing harus otentik dan manusiawi

Terakhir, dan yang paling penting adalah nilai otentik dan manusiawi. Emotional marketing akan gagal kalau terasa dibuat-buat, lebay, atau tidak natural. Konsumen sangat peka terhadap ketidakjujuran. Mereka ingin brand yang transparan, punya nilai, dan peduli.

Tunjukkan sisi manusiawi brand kamu. Berani bicara tentang misi sosialmu, dukung isu-isu penting, atau tunjukkan bagaimana produk kamu dibuat dengan hati. Ketika kamu tulus, emosi yang kamu sampaikan akan terasa nyata dan beresonansi dengan tulus di hati pelanggan. Ini membangun koneksi emosional yang nggak tergoyahkan.

Misalnya, kalau kamu menjalankan kampanye brand yang peduli lingkungan, maka kamu perlu menunjukkan proses produksinya benar-benar eco-friendly, bukan praktik “greenwashing”.

Bangun hubungan dengan pelanggan

Banner Monitor Sales Lapangan Tanpa Repot

Menerapkan emotional marketing memang butuh seni dan strategi. Ini bukan tentang manipulasi, tapi tentang membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan pelanggan kamu. Ketika kamu bisa menyentuh hati mereka, kamu tidak hanya mendapatkan pembeli, tapi juga advokat brand yang setia.

Software CRM Hadirr Sales merupakan solusi cerdas untuk membantu tim penjualanmu membangun hubungan yang lebih personal dan mendalam dengan pelanggan, yang merupakan fondasi penting untuk kampanye emotional marketing yang efektif.

aplikasi monitoring pekerjaan sales lapangan

Dengan Hadirr Sales, kamu bisa mengelola dan memahami pelanggan lebih baik. Di antaranya:

  1. Manajemen pelanggan: Kelola semua data pelanggan, dari preferensi hingga riwayat pembelian dan interaksi, semuanya terpusat. Ini pondasi kamu untuk memahami siapa pelanggan dan emosi apa yang relevan bagi mereka.
  2. Sales pipeline: Pantau setiap calon pelanggan potensial dan progres mereka di pipeline. Kamu jadi tahu kapan waktu yang tepat untuk mengirim pesan atau follow-up dengan pendekatan yang menyentuh emosi mereka.
  3. Penjadwalan kunjungan & aktivitas: Atur jadwal kunjungan atau follow-up dengan mudah. Interaksi yang konsisten dan tepat waktu menunjukkan kepedulianmu, yang merupakan bagian dari strategi emotional marketing.
  4. Laporan & analisis penjualan: Dapatkan insight data penjualan dan perilaku pelanggan. Laporan ini membantumu mengidentifikasi strategi kampanye marketing mana yang berhasil mendatangkan closing atau menambah jumlah pelanggan.

Jadi Hadirr Sales bukan sekadar software absensi online dan aplikasi lembur karyawan otomatis, tetapi juga tool untuk membantu tim marketing dan sales mengelola hubungan pelanggan dan merancang strategi penjualan yang lebih efektif. Yuk, klik tombol di bawah untuk coba gratis!

Coba Hadirr Sekarang

Author

Ari Susanto

Experienced writer with more than 10 years writing experience on business topics, HR, industrial relations and much more.

Latest Posts by Ari Susanto:

Related Post