Lembur Hari Kerja vs Hari Libur: Mana yang Lebih Baik bagi Perusahaan
Kerja lembur (overtime) sering jadi solusi cepat buat perusahaan yang lagi kejar deadline atau menangani lonjakan proyek. Sesuai hukum ketenagakerjaan di Indonesia, kamu boleh mempekerjakan karyawan lembur hari kerja dan lembur hari libur. Namun, masing-masing punya implikasi berbeda, dari soal besaran upah sampai batas maksimal jam lembur.
Di artikel ini, kita akan bahas plus minus lembur hari kerja dan lembur hari libur bagi perusahaan, bukan hanya dari aspek biaya, tetapi juga dampak terhadap risiko kesehatan dan produktivitas karyawan. Di bagian akhir juga ada tips mengelola lembur dengan bijak dan efisien!
Aturan UU tentang lembur hari kerja dan hari libur
Lembur adalah waktu kerja tambahan di luar jam kerja normal (7 atau 8 jam sehari dan 40 jam seminggu) yang boleh dilakukan pada hari kerja maupun hari libur.
Di Indonesia, aturan lembur tercantum dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan revisinya di UU Cipta Kerja, serta aturan turunannya di PP No 35 Tahun 2021.
Tapi, nggak sekadar bekerja di luar jam kerja harian, lembur harus dilakukan atas dasar perintah atasan dan persetujuan karyawan secara tertulis atau melalui media digital. Selain itu, perusahaan wajib memberikan hak karyawan lembur yang terdiri atas:
- upah kerja lembur;
- kesempatan untuk istirahat secukupnya; dan
- makanan dan minuman paling sedikit 1.400 kilo kalori, apabila kerja lembur dilakukan selama 4 jam atau lebih.
Baca juga: Top 5 Aplikasi Catatan Lembur Kerja: Fitur-fitur dan Keunggulannya
Sedangkan, perhitungan upah lembur menggunakan pengali upah sejam yang didasarkan pada upah sebulan. Besaran upah sejam adalah 1/173 kali upah sebulan.
Rumusnya seperti di tabel ini:
Jam lembur | Upah Lembur(x upah sejam) | |||
Lembur hari kerja | Lembur hari libur / istirahat mingguan | |||
6 hari kerja | 6 hari kerja, libur jatuh di hari kerja terpendek | 5 hari kerja | ||
1 jam | 1,5 x | 2 x | 2 x | 2 x |
2 jam | 3,5 x | 4 x | 4 x | 4 x |
3 jam | 5,5 x | 6 x | 6 x | 6 x |
4 jam | 7,5 x | 8 x | 8 x | 8 x |
5 jam | 10 x | 10 x | 10 x | |
6 jam | 12 x | 13 x | 12 x | |
7 jam | 14 x | 17 x | 14 x | |
8 jam | 17 x | 21 x | 16 x | |
9 jam | 21 x | 25 x | 19 x | |
10 jam | 25 x | 23 x | ||
11 jam | 29 x | 27 x | ||
12 jam | 31 x |
Lembur hari kerja: kelebihan dan kekurangan
Lembur hari kerja bisa dilakukan setelah selesai jam kerja harian. Sesuai UU Ketenagakerjaan, batas maksimal lembur hari kerja adalah 4 jam sehari dan 18 jam seminggu. Kelebihan lembur hari kerja bagi perusahaan adalah:
(+) Lebih rendah biaya
Menurut aturan ketenagakerjaan tentang kompensasi lembur seperti rangkum di tabel di atas, lembur hari kerja berbiaya lebih murah dibandingkan lembur hari libur. Untuk jam pertama, karyawan berhak atas 1,5 kali upah per jam, dan 2 kali lipat untuk tiap jam berikutnya. Ini lebih hemat dibandingkan tarif hari libur yang bisa mencapai 2-4 kali lipat, tergantung jenis hari liburnya.
(+) Kontinuitas kerja terjaga
Lembur hari kerja memungkinkan tim melanjutkan tugas tanpa harus “memulai ulang” suasana kerja. Produktivitas karyawan cenderung lebih stabil karena mereka sudah dalam ritme kerja, dan tinggal melanjutkan tugas yang belum selesai. Ini lebih efisien untuk jenis pekerjaan yang harus setting peralatan setiap kali memulai pekerjaan.
(+) Monitoring lebih baik
Biasanya manajer punya jam kerja panjang, sehingga mereka masih tetap bisa memantau langsung tugas dan pekerjaan karyawan yang lembur di kantor atau pabrik. Ini berbeda jika lembur dilakukan hari libur — karyawan masuk kerja tetapi manajer libur.
Tapi, kerja lembur hari juga tak selalu menguntungkan bagi perusahaan. Berikut ini kekurangan lembur hari kerja:
(-) Kelelahan dan burnout
Bekerja ekstra di hari kerja terus-menerus bisa bikin karyawan kelelahan, apalagi kalau proyek berlangsung lama. Kesejahteraan karyawan terancam karena risiko burnout meningkat, terutama jika lembur dilakukan tanpa jeda istirahat yang cukup. Dalam jangka lama, ini bisa berdampak pada demotivasi pada karyawan.
(-) Fokus dan produktivitas menurun
Manusia bukanlah robot yang bisa bekerja stabil dan konsisten dalam 24 jam. Umumnya, setelah 8 jam bekerja, fokus dan efisiensi karyawan menurun. Jadi, produktivitas lembur bisa tidak sama dengan kerja harian. Masalah lainnya adalah risiko kecelakaan kerja yang bisa timbul akibat kelelahan atau hilangnya fokus kerja.
(-) Keterbatasan waktu
Bekerja Lembur hari kerja terbatas pada malam hari, yang kadang kurang ideal untuk proyek besar yang butuh waktu lebih panjang. Kalau volume pekerjaan cukup besar, perusahaan harus mengerahkan lebih banyak karyawan untuk lembur malam.
Baca juga: Panduan Lengkap: Cara Hitung Lembur per Jam Menurut UU Cipta Kerja
Lembur hari libur: kelebihan dan kekurangan
Lembur di hari libur bisa dilakukan lebih panjang hingga 12 jam untuk sistem 5 hari kerja seminggu dan 11 jam untuk sistem 6 hari kerja seminggu. Lalu, apa kelebihan lembur hari libur bagi perusahaan? Ini dia:
(+) Jam lembur panjang
Di hari libur, karyawan boleh dipekerjakan seharian penuh, bahkan lebih panjang dari hari kerja biasa. Sehingga, ini lebih cocok untuk proyek mendesak yang butuh fokus intensif atau volume pekerjaan yang besar.
(+) Fokus dan produktivitas lebih tinggi
Karena tidak ada distraksi dari pekerjaan reguler, produktivitas karyawan di hari libur bisa lebih tinggi. Karyawan datang dengan energi segar dan fokus yang prima, seperti halnya rutinitas jam kerja harian mereka.
(+) Motivasi tinggi karena kompensasi
Upah lembur hari libur yang lebih tinggi dari lembur hari kerja sering menjadi pemicu motivasi karyawan untuk memilih bekerja lembur pada hari libur dibanding hari kerja. Apalagi jika perusahaan punya kebijakan soal tunjangan atau tambahan bonus lembur hari libur, karyawan makin semangat.
Meski demikian, lembur di hari libur juga nggak selalu positif bagi perusahaan. Ada juga kekurangannya:
(-) Biaya lebih tinggi
Dari sisi perusahaan, lembur hari libur berarti biaya lebih tinggi. Untuk hari libur resmi nasional, misalnya, upah lembur minimal 2 kali lipat untuk 7 jam pertama, dan bisa naik hingga 4 kali lipat untuk jam berikutnya. Misalnya, lembur 10 jam di hari libur lebih mahal upahnya dibanding lembur 5 hari kerja masing-masing 2 jam.
(-) Risiko burnout bagi karyawan 6 hari kerja
Kerja lembur di hari libur akhir pekan (istirahat mingguan) bisa meningkatkan risiko burnout pada karyawan yang bekerja 6 hari seminggu. Pasalnya, mereka bekerja setiap hari dalam seminggu dan tanpa ada satu hari pun untuk istirahat memulihkan energi dan menyegarkan pikirannya.
(-) Bisa berdampak pada reputasi perusahaan
Perusahaan yang terlalu sering meminta lembur karyawan di hari libur bisa dicap tidak peduli pada kesejahteraan karyawan dan mengabaikan work-life balance yang dampaknya bisa memengaruhi employer branding. Mungkin di mata pencari kerja, perusahaan tersebut bukan tempat kerja yang baik.
Baca juga: 6 Alasan Karyawan Lembur yang Perlu HR Cermati
Lembur hari kerja atau hari libur: Mana yang lebih baik untuk perusahaan?
Sebenarnya dua-duanya bisa diterapkan secara seimbang. Pilihannya tergantung pada kebutuhan perusahaan dan konteksnya. Berikut panduan singkatnya:
Lembur hari kerja lebih menguntungkan jika kamu…
- Memiliki proyek kecil yang bisa diselesaikan dalam 2-4 jam tambahan
- Anggaran biaya lembur terbatas
- Punya tim yang sudah terbiasa dengan ritme kerja harian dan tidak keberatan dengan tambahan jam kerja
Lembur hari libur lebih menguntungkan jika kamu…
- Butuh waktu kerja intensif untuk proyek besar atau sifatnya mendesak
- Tersedia anggaran biaya lembur besar untuk membayar kompensasi lembur
Jadi, apapun lembur yang kamu terapkan, kamu tetap bisa mengoptimalkan hasilnya. Bagaimana caranya?
Tips efektif kelola lembur hari kerja dan hari libur
Agar kerja lembur karyawan efektif, hasilnya optimal, dan bebas dari risiko hukum di kemudian hari, beberapa tips di bawah ini bisa kamu coba.
- Pastikan semua lembur ada persetujuan tertulis/digital dari karyawan — jangan memaksa lembur jika karyawan tidak setuju atau tidak sanggup.
- Hitung upah lembur dengan benar sesuai rumus perhitungan lembur pemerintah.
- Monitor kesehatan dan produktivitas tim agar jangan sampai lembur bikin tim tumbang atau menyebabkan kecelakaan kerja.
- Atur jadwal lembur dengan bijak untuk menyeimbangkan beban kerja karyawan dan mencegah lembur berlebihan.
- Prioritaskan kesejahteraan dan jangan paksa lembur kalau tim sudah kelelahan, yang justru bisa menurunkan produktivitas karyawan dan menyebabkan burnout.
- Gunakan aplikasi lembur otomatis untuk menghindari error administrasi lembur yang bisa menyebabkan ketidakpuasan karyawan.
Baca juga: Begini Contoh Surat Tugas Lembur yang Benar
Kelola lembur hari kerja dan hari libur dengan Hadirr
Untuk memaksimalkan efisiensi operasional selama lembur, teknologi adalah kuncinya. Salah satu alat yang bisa membantu adalah aplikasi lembur online Hadirr. Aplikasi cloud yang bisa berjalan di smartphone Android atau iOS ini punya fitur lembur, antara lain:
- Monitoring kehadiran karyawan real-time
Bukan hanya melacak jam masuk dan keluar saat jam kerja normal. Fitur absensi online juga bisa memantau kehadiran karyawan saat kerja lembur, baik di hari kerja maupun hari libur.
- Verifikasi biometrik (face recognition) dan anti-fake GPS
Teknologi ini memastikan karyawan benar-benar hadir di tempat kerja, sehingga menutup celah manipulasi kehadiran dan overclaim jam kerja/lembur karyawan.
- Perintah dan persetujuan lembur di aplikasi
Nggak perlu lagi form lembur kertas yang ribet dan rawan tercecer, Hadirr memungkinkan administrasi lembur paperless: perintah dan persetujuan langsung melalui aplikasi — cepat, efisien, dan bisa dilakukan di mana saja!
- Pencatatan jam lembur real-time
Semua data jam lembur karyawan terekam otomatis, dan manajer nggak perlu membuat form jam lembur Excel. Catatan jam overtime in dan overtime out di aplikasi sangat akurat.
- Rekap laporan lembur otomatis
Hadirr merekap jam lembur karyawan secara otomatis dan HR nggak usah repot membuat rekap lembur mingguan atau bulanan. Langsung unduh data lembur karyawan jika ingin membuat laporan atau untuk tujuan audit jam kerja.
- Integrasi dengan sistem payroll online
Mau hitung upah lembur karyawan? Tinggal impor data jam lembur karyawan ke aplikasi payroll berbasis web Gadjian! Kompensasi lembur akan terhitung otomatis di slip gaji pada kolom pendapatan karyawan. Mudah dan praktis!
Yuk, coba Hadirr untuk mengelola jam lembur karyawan agar lebih akurat, efisien, dan bebas kecurangan.