Panduan Cara Menghitung Labor Cost yang Tepat & Efisien

Panduan Cara Menghitung Labor Cost yang Tepat & Efisien

Kalau kamu punya bisnis yang bergerak di bidang produksi atau jasa, kamu wajib tahu tentang labor cost alias biaya tenaga kerja langsung. Sebab, ini salah satu komponen terbesar yang memengaruhi profit bisnis kamu. Nah, bagaimana cara menghitung labor cost yang tepat dan akurat? 

Tenang, artikel ini bakal jelasin cara menghitung labor cost, komponen apa saja yang perlu diperhatikan, plus tips mengelola biaya tenaga kerja biar bisnismu tetap efisien dan kompetitif.

Apa itu labor cost?

Labor cost adalah total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar tenaga kerja langsung yang terlibat dalam produksi barang atau jasa. Komponen labor cost nggak cuma gaji pokok, tetapi juga tunjangan, bonus, lembur, hingga kontribusi perusahaan untuk program kesejahteraan seperti BPJS dan pajak karyawan.

Tenaga kerja langsung adalah pekerja yang mengolah bahan baku, merakit produk, melayani pelanggan, atau aktivitas lain yang berkontribusi pada hasil akhir produk/jasa. Pekerjaannya bisa mencakup kegiatan fisik (contohnya buruh pabrik) atau non-fisik (contohnya sales).

Peran tenaga kerja langsung mencakup berbagai posisi dan tingkatan, mulai dari operator produksi di lantai pabrik hingga staf di departemen penjualan atau layanan pelanggan. Mereka menjadi tulang punggung proses produksi atau penyediaan jasa.

Baca juga: Panduan Menghitung Customer Retention dengan Benar

Lalu, apa pentingnya menghitung labor cost secara tepat? 

Labor cost menjadi dasar dalam menentukan harga pokok produksi (HPP), analisis profitabilitas produk, dan tentu saja pengambilan keputusan bisnis. Selain itu, perhitungan labor cost yang akurat juga membantu perusahaan menghindari harga produk terlalu rendah — yang bisa bikin bisnis tekor — dan memastikan margin keuntungan yang sehat.

Komponen labor cost

Untuk menghitung labor cost dengan benar, kita perlu pahami dulu komponen-komponen utama yang masuk ke dalam perhitungan biaya tenaga kerja langsung. Apa saja?

  • Gaji pokok: upah dasar karyawan sesuai kesepakatan kontrak atau perjanjian kerja.
  • Tunjangan: berupa tunjangan transportasi, makan, jabatan, dan lainnya.
  • Bonus dan insentif: tambahan pembayaran sesuai kinerja atau target yang dicapai karyawan.
  • Lembur: kompensasi atas jam kerja melebihi jam kerja normal.
  • Kontribusi perusahaan: tambahan pembayaran untuk kesejahteraan karyawan berupa iuran BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, dana pensiun, atau program asuransi lainnya.
  • Tunjangan Pajak Penghasilan (PPh 21): apabila perusahaan menanggung sebagian atau seluruh pajak penghasilan karyawan.

Setiap komponen biaya tenaga kerja langsung ini perlu dicatat secara detail agar perhitungan labor cost tidak meleset.

Cara menghitung labor cost yang tepat

Berikut ini langkah-langkah menghitung labor cost:

1. Identifikasi tenaga kerja langsung

Tentukan karyawan yang terlibat langsung dalam produksi manufaktur atau pelayanan produk/jasa, misalnya pekerja pabrik. Ini penting karena labor cost utama dihitung dari biaya tenaga kerja langsung.

2. Kumpulkan data upah, tunjangan, dan bonus

Ambil semua data terkait pembayaran upah, tunjangan, bonus, serta lembur dari karyawan terlibat. Ini bisa mencakup data gabungan dari beberapa departemen, misalnya purchasing, produksi, dan penjualan.

3. Hitung total biaya upah

Jumlahkan seluruh upah pokok, tunjangan, dan bonus yang diterima setiap karyawan. Cara termudah dan paling praktis adalah menggunakan aplikasi payroll online Gadjian yang mendokumentasikan semua jenis pembayaran secara rapi. Tinggal unduh rekap, beres!

4. Hitung kontribusi perusahaan untuk kesejahteraan

Hitung tambahan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kesejahteraan karyawan, termasuk iuran BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, asuransi swasta, atau medical reimbursement  jika ada. Kalau kamu pakai aplikasi Hadirr, data anggaran reimbursement dan jumlah yang diklaim karyawan tercatat di aplikasi, tinggal unduh.

5. Hitung total labor cost

Jumlahkan total biaya upah dengan total kontribusi kesejahteraan. Hasilnya adalah labor cost.

Secara sederhana, rumus labor cost adalah:

Labor Cost = Total Biaya Upah + Total Kontribusi Kesejahteraan

Baca juga: Plus Minus Shift Berbasis Beban Kerja dan Shift Berbasis Jam Kerja

Contoh hitungan labor cost

Berikut ini contoh menghitung biaya tenaga kerja langsung. Misalkan karyawan A memiliki komponen berikut:

  • Upah pokok: Rp5.000.000
  • Tunjangan makan: Rp400.000
  • Tunjangan transportasi: Rp300.000
  • Kontribusi BPJS Ketenagakerjaan (3,7% dari upah pokok): Rp185.000
  • Kontribusi BPJS Kesehatan (4% dari upah pokok): Rp200.000

Maka, perhitungan labor cost untuk karyawan A adalah:

  • Total biaya upah = Rp5.000.000 + Rp400.000 + Rp300.000 = Rp5.700.000
  • Total kontribusi kesejahteraan = Rp185.000 + Rp200.000 = Rp385.000
  • Total labor cost = Rp5.700.000 + Rp385.000 = Rp6.085.000

Jadi, biaya tenaga kerja langsung untuk karyawan A adalah Rp6.085.000.

Cara menghitung labor cost per jam dan per unit

Selain labor cost per bulan, penting pula menghitung labor cost per jam dan per unit terutama untuk manufaktur dan jasa berbasis proyek.

  • Labor Cost per Jam = Jumlah keseluruhan biaya tenaga kerja dalam periode tertentu / Total jam kerja produktif selama periode itu
  • Labor Cost per Unit = Labor Cost per Jam x Jumlah jam yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk

Penghitungan ini membantu menentukan biaya tenaga kerja yang lebih detail per output dan memudahkan evaluasi produktivitas tenaga kerja.

Baca juga: Kisah Pekerja Lembur Tidak Dibayar

Pentingnya mengelola dan mengoptimalkan labor cost

Mengelola labor cost dengan baik itu penting banget supaya bisnis tetap sehat secara finansial. Dengan pengelolaan yang tepat, kamu bisa memastikan harga jual produk sesuai dengan biaya produksinya, sehingga profit yang didapat bisa optimal. 

Ini juga membantu menghindari pemborosan biaya tenaga kerja yang sebenarnya nggak produktif dan nggak memberikan nilai tambah. Dengan begitu, analisis produk mana yang paling menguntungkan jadi jauh lebih mudah dan tepat sasaran. 

Terakhir, pengelolaan labor cost yang baik juga mempermudah dalam perencanaan anggaran dan investasi bisnis, karena kamu punya gambaran jelas tentang kebutuhan dan pengeluaran tenaga kerja yang sebenarnya. Jadi, menghitung biaya tenaga kerja langsung bukan cuma untuk berhemat, tapi juga bikin strategi bisnismu lebih mantap dan terukur.

Tips optimasi labor cost

Untuk bisnis yang ingin menekan biaya tenaga kerja tapi tetap menjaga kualitas, berikut beberapa tips optimasi labor cost yang bisa diterapkan:

  • Meningkatkan produktivitas karyawan: Berikan pelatihan, fasilitas yang mendukung, dan proses kerja yang efisien untuk hasil maksimal.
  • Menerapkan otomatisasi: Gunakan teknologi untuk mengurangi pekerjaan manual yang berulang sehingga tenaga kerja bisa fokus pada tugas bernilai tambah.
  • Penjadwalan kerja efisien: Sesuaikan jadwal kerja dengan permintaan sehingga tidak ada jam kerja kosong yang sia-sia.
  • Monitoring dan evaluasi kinerja berkelanjutan: Gunakan sistem monitoring seperti Hadirr untuk mendata jam kerja, lembur, dan absensi yang transparan. Pakai juga Gadjian untuk monitoring KPI karyawan lebih mudah.
  • Negosiasi dengan supplier: Kurangi biaya tambahan lewat negosiasi bahan baku supaya biaya tenaga kerja tetap kompetitif.

Baca juga: Aplikasi Absensi Online Sekaligus Hitung Lembur dan Reimbursement

Hadirr memudahkan penghitungan labor cost

Hadirr adalah aplikasi absensi digital terbaik dan tool monitoring karyawan yang bisa membantu memudahkan penghitungan labor cost secara otomatis dan akurat. Dengan Hadirr, kamu bisa:

  • Melacak jam kerja dan jam lembur secara akurat dengan sistem absensi berbasis GPS dan face recognition
  • Mengelola timesheet untuk melihat alokasi waktu kerja karyawan dan kamu bisa mengukur produktivitas mereka
  • Mendapatkan laporan real-time sehingga perhitungan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung menjadi praktis dan transparan
  • Mengoptimalkan pengelolaan tenaga kerja untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi operasional terkait waktu kerja
  • Mengelola biaya reimbursement sehingga memudahkan perhitungan biaya tenaga kerja

Gunakan Hadirr untuk mengurangi beban administrasi sekaligus mendukung efisiensi, sehingga kamu bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis. Yuk, coba gratis Hadirr dengan mendaftar akun demo.

Coba Hadirr Sekarang

Referensi:

Author

Khairina

Experienced writer with 15 years experience. Writes on business topics, HR, industrial relations and much more.

Latest Posts by Khairina:

Related Post