5 Cara Kirim Uang ke Luar Negeri untuk Perusahaan yang Efisien, Aman, dan Kursnya Kompetitif
Dalam dunia kerja yang semakin global, kebutuhan untuk mengirim uang ke luar negeri kini tak lagi terbatas pada bisnis ekspor-impor atau kegiatan usaha lainnya.
Banyak perusahaan di Indonesia yang melakukan pembayaran lintas negara, entah untuk payroll karyawan ekspatriat, training luar negeri, hingga pembayaran vendor asing.
Namun, masih banyak HR dan pemilik bisnis yang belum memahami perbedaan tiap metode transfer serta bagaimana memilih opsi yang paling efisien.
Maka dari itu, artikel ini akan membahas cara kirim uang ke luar negeri yang dapat digunakan perusahaan, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan alternatif digital yang kini jauh lebih praktis.
Baca Juga: Rekomendasi Kartu Kredit Bisnis Terbaik: Pilihan Tepat untuk Kelola Pengeluaran Lebih Cerdas
1. Transfer Antarbank Melalui SWIFT
Tentu saja, cara kirim uang ke luar negeri yang sudah sangat dikenal adalah lewat jaringan SWIFT dari bank. Metode ini paling konvensional dan masih banyak digunakan perusahaan besar. Melalui jaringan SWIFT, kamu bisa transfer dana ke rekening luar negeri dengan keamanan tinggi.
Prosesnya membutuhkan kode SWIFT, data lengkap penerima, dan bukti transaksi yang dikirimkan ke bank. Waktu pengiriman rata-rata 2–5 hari kerja, tergantung negara tujuan. Meski aman, biaya administrasi bank dan potongan antarbank bisa mencapai USD 20–35 per transaksi, serta kursnya sering tidak transparan. Terlebih lagi, prosesnya juga lebih rumit dan lama.
Metode ini bisa jadi opsi jika perusahaan perlu bukti resmi dari institusi keuangan, tapi kurang efisien untuk transaksi rutin bernilai kecil.
2. Aplikasi Transfer Global seperti Wise atau Revolut
Platform digital seperti Wise (dulu TransferWise), Revolut Business, atau lainnya mulai banyak dipakai untuk pembayaran internasional. Biayanya lebih transparan dan kurs yang digunakan mendekati nilai pasar (real exchange rate).
Untuk HR atau pemilik bisnis yang harus membayar freelancer atau karyawan luar negeri, aplikasi ini bisa menjadi opsi cepat. Prosesnya biasanya selesai dalam hitungan jam.
Namun, sebagian aplikasi belum mendukung transaksi B2B besar, tidak menyediakan bukti invoice formal, dan memiliki batas nominal transfer tertentu.
3. Western Union dan MoneyGram
Jika penerima tidak memiliki rekening bank, layanan seperti Western Union atau MoneyGram masih menjadi alternatif. Dana bisa diambil tunai di cabang atau agen resmi di negara tujuan.
Namun, dari sisi bisnis, metode ini tidak ideal untuk transaksi perusahaan karena tidak menyediakan dokumen pembayaran resmi dan biaya per transaksi cukup tinggi. Biasanya metode ini hanya digunakan untuk kondisi mendesak atau keperluan pribadi.
Baca Juga: Mencari Corporate Card untuk Perusahaan? Ini 8 Rekomendasi Terbaik!
4. PaperXB dari Paper
Bagi perusahaan yang sering bertransaksi lintas negara, kini tersedia solusi modern bernama PaperXB dari Paper.
PaperXB dirancang khusus untuk kebutuhan pembayaran antarperusahaan di berbagai negara. Kamu bisa mengirim dana ke luar negeri menggunakan kartu kredit, sehingga transaksi lebih praktis dan tempo makin panjang hingga 60 hari, tergantung kartu yang digunakan.
Ada mata uang dan negara tujuan, mulai dari USD, SGD, CNY, EUR, THB, MYR, dan lainnya dengan kurs kompetitif dan biaya transparan.
Selain itu, kamu juga langsung menikmati integrasi otomatis dengan sistem invoicing. Artinya, setiap pembayaran ke vendor luar negeri langsung tercatat, memiliki bukti pembayaran digital, dan bisa dipantau dari satu dashboard tanpa repot rekonsiliasi manual.
Bagi HR atau finance, ini juga bermanfaat untuk pembayaran payroll internasional, training fee, atau jasa profesional dari luar negeri, karena semua transaksi terdokumentasi rapi dan siap diaudit.
Yuk, pelajari selengkapnya tentang PaperXB dan coba sendiri praktisnya.
5. Rekening Multi-Currency untuk Bisnis Global
Beberapa perusahaan internasional kini menggunakan rekening multi-currency dari platform seperti Payoneer atau Wise Business. Opsi ini memungkinkan kamu menyimpan beberapa mata uang dalam satu akun dan menghindari fluktuasi kurs.
Namun, sistemnya belum sepenuhnya terintegrasi dengan proses akuntansi dan pajak di Indonesia. Karena itu, masih diperlukan pencatatan terpisah untuk memastikan laporan keuangan tetap sesuai regulasi lokal.
Nah, itulah 5 rekomendasi cara transfer uang ke luar negeri yang praktis untuk bisnis.
Dalam mengelola transaksi lintas negara, HR dan tim keuangan perlu memilih metode transfer yang bukan hanya cepat, tapi juga efisien dan terdokumentasi dengan baik. Metode konvensional seperti transfer bank masih relevan, namun solusi digital kini jauh lebih praktis.
Jadi, pilih metode yang paling pas untuk kebutuhanmu, ya.
*Artikel ini hasil kerja sama Paper dan Hadirr